aku bangga berkulit cokelat

IN-DO-NE-SI-A
lima suku kata yang jika aku menyebutnya dengan lantang aku akan menjadi tegap karena bangga.
bangga menjadi sebuah bagian kecil dari negara yang berbudaya luhur ini.
tepo seliro, ramah, murah senyum, sopan santun, equal respect.
orang kulit putih yang hanya singgah beberapa hari pun mengakuinya.
karena negara ini adalah nyawa keberagaman yang terikat oleh pemersatu bernama garuda pancasila.
dan ampas patriotik sejarah kemerdekaan yang pernah terjadi membuatku semakin berani melawan dunia.
tetapi justru aku sangat bersedih karena kondisi saat ini.
karena perkembangan negara berbendera merah putih ini harus terhambat.
bermuara pada faktor pemikiran konservatif yang sangat signifikan meremas para pribumi.
sudut pandang tentang keindahan budaya pun berubah menjadi nominal rupiah sepihak.
tak sedikit pun mengalir pada devisa dan perkembangan untuk ke arah yang lebih maju.
juga karena politik dengan para petinggi yang angkuh mendominasi.
hal ini sudah tejadi ketika bendera negara ini masih berwarna merah, putih, dan biru.
ketika aku tau cara orang di negara ini berpolitik serasa mendengar cipratan tinja yang busuk.
kotor penuh opera manipulasi dan sarat lendir kemunafikan.
para pemakai jas wangi yang tersemat amanat dari rakyat otaknya pun sudah tersumbat rupiah.
mereka harus berteatrikal menutupi anus busuk jahannam korupsi.
pasukan berbaju coklat dengan tameng dan laras panjang berlabel ak-47 pun hilang nyali.
karena tak kuat menahan rasa segan di hadapan koruptor yang hanya bersenjatakan dasi bermerk lokal.
indahnya demokrasi negeri kita.
hingga orang yang mau berpendapat pun harus rela lidahnya dikebiri jika salah berargumen.
di jaman sekarang saat pemberontakan sedang ramai dibicarakan khalayak.
gerakan arus bawah mulai berdiskusi serius merencanakan sesuatu.
para kaum garis keras pun sedang berorasi meneriakkan revolusi besar-besaran.
para mahasiswa yang seharusnya menuntut ilmu untuk kepentingan pribadinya pun dipaksa turun.
berjalan di garis depan dengan menggenggam erat spanduk bertuliskan kemarahan.
negeri ini mulai kacau dan menu bencana yang akan terjadi sudah bisa dipilih secara wajar.
banyak pribumi sekarang ini mulai malu memakai baju yang sama terlebih memakai seragam.
semua orang ingin terlihat beda di mata publik.
cara berpakaian, gaya rambut, musik yang mereka dengarkan, barang yang mereka miliki.
yang penting terlihat beda dan mereka bangga disebut orang idealis.
justru pemikiran seperti itulah yang membuat jurang pemisah antar individu di tanah melayu ini.
mereka akan menciutkan dahi dan sangat menentang jika disama ratakan dengan orang lain.
dan akan berkata 'aku bukan mereka'.
sungguh naif dan sangat menusuk jantung!

.yusa.

0 komentar:

Posting Komentar

Pages